Selasa, 03 April 2012

8.. 9... 10... Udah apa Belom..???

Hy semuanya 

Twrimakasih buat yang masih mau baca ni cerbung,,,
Ingat ya.. ni cerbung gua COPAS dari Novel…
Jadi ini bukan karya gua..
Lanjut aja yukk :D

8… 9… 10… Udah Belom..??

Part 2

*****
Seminggu kemudian….
Dengan santai Rio berjalan di koridor sekolah. Di tatapnya sekilas anak-anak kelas satu yang jelas-jelas sedang mengaguminya. Dalam hati ia tersenyum sinis. Sampai saat ini ia masih nggak habis piker dengan kaum yang bernama cewek. Kenapa sih mereka suka menatap cowok dengan tampang terlongo-longo begitu? Biasa aja deh!
Dulu, waktu kelas satu, Rio memang suka banget kalo para cewek mengagumi dirinya. Ia merasa dicintai banyak orang. Bahkan dulu, untuk pacaran dengan Shilla saja Rio nggak perlu nembak. Shilla yang dating duluan ke hadapannya dan menawarkan status pacaran. Bukan berarti ia nggak menyukai Shilla, tapi masalahnya, apa banar makna pacaran hanya sesimpel itu? Hanya semudah mengucapkan kata “aku suka kamu” dan “oooh ternyata kamu juga suka aku” ?
Namun, persahabatan Rio dengan Iel (waktu itu Rio kelas satu dan Iel sudah kelas tiga) secara nggak langgsung telah menyadarkannya.
Sebagai senior dan cowok yang juga popular seperti Rio, Iel nggak pernah senang kalo para cewek. Selain ganteng dan jadi kapten tim basket cowok SMA Pelita, Iel sangat low profile. Munggkin itu pula yang membuat Rio kagum padanya.
Rio teringat obrolannya dengan Iel beberapa bulan yang lalu, saat mereka sedang istirahat di sela-sela latihan basket yang menyita energi.
“Iel, lo nyadar nggak, kalo lo lagi jalan, cewek-cewek pada ngeliatin elo.”
“oh ya?” Iel menoleh sekilas kea rah Rio. “ Wah, gue nggak pernah kepikiran sampek sana tuh”
Senyum Rio langsung punah dalam sekejap. Rasa capeknya setelah latihan sampai nggak terasa lagi. “Emangnya lo nggak pernah sadar kalo anak-anak cewek banyak yang naksir lo”?
Iel tersenyum geli. “Apa yang perlu ditaksir dari gue?”
Rio menunduk. Sebodoh inikah seniornya sampai nggak menyadari ketampanannya sendiri? “Yaaah mana gue tau? Mungkin karena lo jago basket, pinter pula dikelas. Dan alasan paling jujur yang dimiliki semua cewek, tampang lo lumayan” kata Rio sekenanya, tapi tetap aja nggak mau terang-terangan mengatakan bahwa Iel cakep. Habis, nggak lucu kan, kalo cowok muji cowok?
Iel mulai tetarik. “kayaknya yang barusan gue dengar bukan cirri-ciri gue deh. Bukannya itu elo?” Rio mengalihkan pandangan sambil pura-pura asyik menenggak air mineral. “Yaaah, gue sih Cuma bisa say thanks doing ke mereka,” lanjut Iel cuek.
“nggak tetarik buat pacaran?” Tanya Rio asal. Iel menaukkan alis. “gue denger lo selalu nolak cewek yang nembak lo. Kenapa, man? Lo nggak homo, kan? Hahaha!” goda Rio
Iel tertawa geli sambil merangkul pundak Rio.
“gue udah punya pacar, Yo,” ujarnya pelan tapi tegas.
Rio melongo. “hah!? Siapa? Gile, kok gue nggak pernah denger sih? Bahkan anak-anak juga taunya elo jomblo sejati!”
“salah sendiri, mereka nggak pernah nanya langgusng ke gue. Sejak satahun yang lalu, gue udah resmi jadian sama dia”
“Wih, selamet ya! Berapa lama pedekatenya?” Tanya Rio sambil sesekali menenggak air mineralnya.
Iel tersenyum tipis. “kira-kira… Sembilan tahunan.”
Refleks Rio tersedak. Iel langsung menepuk-nepuk punggungnya. Rio menatap Iel dengan tatapan nggak percaya.
“Dia satu-satunya cewek dalam hidup gue. Karena dia, gue nggak pernah bisa jatuh cinta sama cewek lain. She is a simple girl but I love her” kata iel yakin. “ dan gue harap, lo juga melakukan hal yang sama ke cewek lo, kalo elo punya cewek ya seperti yang gue lakukan ke cewek gue. Would you?”
Rio terdiam. Hening sesaat. Ia membuang padang kea rah lantai. Jujur, ia sama sekali nggak menyangka akan mendengar kata-kata seperti itu keluar dari mulut Iel yang menurutnya cowok serbasuper. Apakah itu artinya pikiran gue dangkal ya? Batin Rio.
“Dunno” desah Rio pelan, tanpa menyadari bahwa sejak tadi Iel terus memerhatikannya.
Iel berdiri, bersiap kembali ke lapangan. “Nanti gue kenalin cewek gue ke elo. Dia bakal masuk SMA ini juga kok, jadi adik kelas lo. Berhubung gue udah hengkang, jadi… bantu gue jagain dia selama di sekolah ya! Oke deh. Don’t waste your time, bro!”
Refleks Rio mendongakkan kepala, melihat Iel sedang menatap ke lapangan basket. Untuk pertama kalinya, Rio mengakui bahwa seniornya ini memang pantas jadi kapten tim. Ada sesuatu yang berbeda dalam diri Iel. Ia tahu, ia nggak akan pernah menyesal mengenal Iel.
Rio melangkahkan kaki ke koridor, masih sambil mengingat kejadian beberapa bulan lalu itu. Dan karena asyiknya melamun, Rio nggak sadar ada seorang cewek yang berjalan tergesa-gesa di hadapanya.
“permisi, kak” sapa Ify yang tiba-tiba muncul di hadapanya Rio dengan wajah polos.
Rio menatap Ify dengan takjub. Rasanya sudah tiga kali ia bertemu cewek di hadapannya ini dengan cara yang cukup unik. Apakah ini sungguhan atau Cuma kebetulan?
“Ya?” sahut Rio sekenanya.
“saya mau Tanya, lapangan basket Indoor di mana, ya?” Tanya ify sambil menatap Rio yang juga sedang menatapnya binggung.
“Oh, di…” suara Rio tercekat. Tiba-tiba ia ingat, saat kejadian di tangga seminggu yang lalu, jelas-jelas Ify menabrak dirinya tanpa minta maaf. Jadi, buat apa dia membantu cewek ini menemukan lapangan basket indoor, yang nggak lain da nggak bukan adalah markas Rio?
“di mana, kak? Tanya Ify, binggung melihat ekspresi Rio barusan.
“di ujung koridor ini, belok kanan…” saat melihat Ify mendengar dengan saksama, Rio makin bersemangat. “nanti ada ruangan yang pintu depannya bekas ditempelin poster-poster. Nah, itu ruangannya”
Ify tersenyum puas. “makasih ya, kak” ucapnya tulus, membuat Rio salah tingkah.
Belum sempat Ify melenggang pergi, tiba-tiba Rio mencegatnya. “emangnya lo mau ngapain ke sana?” Tanya Rio penasaran.
“Hm… nggak ngapa-ngapain sih. Cuma karena kemarin saya nggak ikut MOS, sekarang saya pengen tau ekskul apa aja yang ada di sekolah ini. Siapa tau saya tertarik, terus ikut salah satunya,” jawab Ify sekenanya.
“Oh, begitu….,” Tanya Rio, masih belum puas.
Ify cengegesan nggak jelas. “Hm… tapi sebenarnya saya nggak bisa main basket sih..”
Rio menaikkan alis. “Lho, terus lo mau jadi apanya? Ring basketnya? Atau jadi bola basket sekalian?”
Ify menggerutu dalam hati. Hari pertama sekolah aja udah ketemu kakak kelas cakep tapi belagu kayak begini. “ya siapa tau saya bisa jadi manajernya,” jawab Ify asal.
“hah? Jadi manajer klub basket cowok apa cewek?” tanya Rio, makin menikmati pembicaraan ini.
“klub basket cowok dong. Biar bisa ketemu cewok-cowok cakep, terus jadian sama kapten timnya,” jawab Ify mulai kesal.
Rio melongo. Ia sama sekali nggak nyangka cewek di hadapannya ini berani berkata seperti itu. Andaikan Ify tahu, sebenarnya ia sedang berbicara dengan si kapten!
Tapi belum sempat Rio melanjutkan pertanyaan, Ify udah keburu menyela. “by the way, makasih ya, Kak!” kata Ify dengan senyum yang di paksa. Dengan cepat ia berlari meninggalkan Rio.
Dalam hati Ify mengerutu. “belagu banget tuh cowok. Untung Sivia lagi ke toilet. Kalo nggak, beeeh, bisa berantem tuh dia sama si cowok dodol tadi. Huh!”
***
Sore itu Rio pulang dengan selamat. Alvin yang memang sudah seminggu ini menjadi ojek pribadinya itu nggak henti-hentinya memuji rumah baru Rio. Ups, lebih tepat nya, rumah masa kecil Rio. Si tuan rumah malah hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kenorakan sohibnya itu.
“lo kenapa sih?” tanya Rio, udah enek melihat tingkah Alvin.
“wah, mantap…,” desah Alvin sambil terus menyentuh perabotan yang ada di lemari pajang. “ini baru rumah…”
Rio melempar sekaleng soft drink kea rah Alvin. Dengan singap Alvin menangkap. “jadi maksud lo, rumah lo bukan rumah? Terus apaan? Hutan?”
“hehehe… bukan gitu. Rumah elo enak banget sih. Nyaman.”
“munggkin pengaruh desainnya,” sahut Rio cuek. Ia mengajak Alvin duduk di sofa, menonton TV sambil menikmati soft drink.
Alvin duduk di samping Rio sambil membuka tutup kaleng minuman. “ngomong-ngomong, nyokap lo mana?” tanya Alvin sambil celingak-celinguk.
“Nih!” katario sambil mengambil selembar kertas yang ada di atas meja, di hadapannya.
Alvin menerima kertas itu dengan bingung. Mau nggak mau, ia pun membaca sambil mengerutkan dahi.
Dear Rio, my sweetest son

Tadi Mama ketemu tante Mia. Kami ngobrol-ngobrol dikit, dan akhirnya Mama kepikiran, nggak ada salahnya kalau kiya mengadakan syukuran karena kita udah balik lagi ke rumah ini. Ya anggap aja kita reunion sama tetangga. Jadi sekarang Mama belanja sama tante Mia. Kalo kamu mau titip sesuatu, telepon HP Mama aja ya, makan siang udah Mama siapin di meja.

Mama

NB: Oh ya, rumah udah selesai Mama beresin. Jadi kamu bisa nyantai! 

Alvin tergelak sambil meletakkan kertas itu kembali ke atas meja. “gue pengen punya nyokap kayak nyokap lo! Pasti fun banget ya!”
“Yap! Cukup fun kalo lo nggak ketemu dia setiap hari. Tau begini, mendingan gue latihan basket di sekolah! Mana anak-anak tadi udah pada bĂȘte gara-gara kapten timnya ngeliburin latihan,” dumel Rio.
“yaelah! Lo kok gila banget sih sama basket? Padahal masih banyak olahraga yang lebih asyik dari pada basket.”
Rio menoleh ke arah Alvin. “maksud lo?”
Alvin langgsung salah tingkah. “eh, iya ya. Lo pernah cerita, renang lo juga bisa, voli lo juga jago. Hehe… bikin iri gue aja!”
Tawa Alvin pecah. “tapi nyokap lo bener-bener asyik ya. Nggak heran anaknya juga asyik. Kalo nggak mah gue ogah jadi temen lo.”
“Wiiih! Gue makin curiga sama elo,” sahut Rio sambil menggeser tubuh, menjahui Alvin. Alvin langgsung menimpuknya dengan bantal sofa. Rio tergelak. “gomong-ngomong soal nyokap gue yang nyentrik nih, gue rasa karena itu pula Bokap bisa jatuh cinta sama Nyokap…”
Alvin menghela nafas. “gue pengen tuh, punya istri kayak nyokap lo…”
“tua banget sih otak lo! Masih bau jengkol aja udah mikirin istri segala!” seru Rio pura-pura jijik, yang langgsung di susul oleh tawa Alvin.
Alvin melirik jam tangannya. “duh! Gue balik dulu ya, Yo! Udah jam setengah lima,” ujar Alvin sambil memakai jaket, mengambil tas, dan berjalan keluar, menghampiri motornya yang diparkir di garasi.
“oke deh, Yo. Gue balik ya!” seru Alvin sambil melajukan motor dan menghilang di belokan jalan.
Rio menatap rumah-rumah di sekitarnya. Kenangan masa kecil pun mulai mampir di kepalanya. Dulu dia begitu akrab dengan situasi di sore hari begini. Semua anak kecil berkumpul untuk bermain dan berbagi kepolosan.
Tiba-tiba hatinya terasa hangat. Ia ingin kembali ke masa-masa itu. Masa-masa ketika ia bisa tertawa dan menangis tanpa harus malu. Mau ketawa ya ketawa aja. Mau nangis ya nangis aja. Nggak aka nada orang yang mencela. Berbeda dengan sekarang. Kalo hari gini ia ketawa dan menagis dengan cueknya di depan orang banyak, bisa-bisa ia disangka orang gila!
Perlahan Rio melangkahkan kaki menelusuri kompleks. Mumpung sepi dan nggak ada orang yang mengenalnya, jadi nggak ada salahnya ia jalan-jalan, membandingkan setiap perubahan dari ingatan masa kecilnya dulu dengan sekarang. Pastinya, banyak yang berubah. Dan ia ingin tahu seberapa besar perubahan itu.

*****
Begitu tiba di taman yang terletak di ujung jalan, senyum Rio langgsung mengembang. Walaupun samar-samar, ia masih mengingat taman ini. Rio sama sekali nggak ingat dengan jelas wajah teman-teman kecilnya. Bahkan ia lupa siapa saja teman yang dulu sering bermain dengannya.
Lagi pula, Rio bukan cowok melankonis, jadi otaknya pun nggak pernah berpikir kea rah situ. Yang ada di hadapannya sekarang ini, itulah yang harus dijalaninya. Baginya, itulah hidup. Jangan berpikir terlalu jauh, melainkan nikmatilah semuanya dengan baik. Dengan begitu, secara nggak langgsung, masa depan yang dibentukpun akan berjalan baik.
Perlahan Rio memasuki taman dan duduk di bangku ayunan. Memang konyol sih. Anak kelas dua SMA masa main ayunan? Haha! Rio tertawa dalam hati, menertawakan dirinya sendiri.
Tapi tiba-tiba…
BRUK! Tubuh Rio terhempas ke depan dan mendarat di tanah. Untung nggak sampai tiarap. Rio langgsung melihat kedua telapak tangannya yang sedikit lecet akibat menompang tubuhnya. Tapi nggak sampai satu menit kemudian, Rio sudah berdiri dan membalikkan badan untuk melihat siapa orang gila yang berani mendorongnya.
Ternyata…
Berdiri dengan wajah puas dan tangan terlipat di depan dada, Ify bersandar di tiang ayunan. Rambutnya yang panjang dan dikucir kuda makin mendukung ekspresi “siap bertarung”.
“Eh, elo!” seru Rio, nggak percaya dengan penglihatannya sendiri. “ngapain lo di sini?!” tanya Rio, yang dua detik selanjutnya baru ingat bahwa Ify juga tinggal di daerah sini. ”Oh, maksud gue, ngapain lo dorong gue?!” ralat Rio, masih dengan wajah kesalnya.
Ify tersenyum sinis. “Lo masih nggak tau apa dosa lo?”
“Hah?” Rio makin bingung. “emangnya lo siapa sampe berani menghakimi dosa-dosa gue? Malaikat kematian?” kata Rio dengan senyum mengejek.
“Gue orang yang elo bohongin tadi siang di sekolah, tolol!!” seru Ify, kesal setengah mati.
Rio tersadar. Perlahan ia mundur selangkah, malas meladeni cewek gokil ini. Masalahnya, memang ia yang bersalah. Tadi di sekolah ia memang segaja menunjukkan ruangan yang salah pada cewek ini.
Ify yang tau gelagat mau kabur Rio, makin mendekat ke arahnya. Bukan untuk mengagumi kecakepan wajah si kakak kelas belagu itu, melainkan untuk makin menyudutkannya sampai mengaku dosa.
“maksud lo apaan, hah? Pakek sok-sok baik ngasih tau jalan ke markas ekskul taekwondo segala? Lo bego apa tolol sih? Gue kan nanyanya lapangan basket indoor!” seru Ify, benar-benar kesal dibohongi. Parahnya, pas dia masuk ke dalam ruangan, anak-anak taekwondo lagi pada ganti baju! Untung baru buka baju doang.
Rio berhenti mundur. Emosinya sedikit terpancing. Sekarang ia lebih memilih untuk menghadapi Ify.
“Eh! Lo belagu banget sih jadi anak kelas satu! Nggak tau sopan santun ya?” balas Rio, nggak terima dibentak-bentak sama Ify.
“yang belagu itu lo apa gue? Mentang-mentang kakak kelas, terus lo bisa seenaknya mainin adik kelas, gitu?”
“terus mau lo apa, Hah?” tanya Rio, ingin cepat-cepat menyelesaikan pentengkaran bodoh ini.
“gue mau elo minta maaf ke gue” ujar Ify sambil tersenyum puas
“Cih ! seharusnya lo yang minta maaf duluan! Lo nggak ingat seberapa belagunya lo pas masuk sekolah waktu itu??” tanya Rio, teringat pada kejadian tabrakan di tangga sekolah.
Ify mengerutkan dahi. “kapan??”
“anak kecil kayak elo mah emang nggak mungkin inget! Sini, biar kakak ingetin ya, Dik. Hampir seminggu yang lalu, adik menabrak kakak di tangga sekolah. Adik nggak minta maaf, lagi” jelas Rio
Ify mengingat sejenak. “Oooh! Hm, jadi lo marah sama gue Cuma karena itu? Ih! Banci banget sih elo jadi cowok!”
Lagi-lagi Rio melongo. Nih cewek berani banget ngomong kasar. “sebenarnya sih bukan Cuma karena itu. Tapi…” Rio sengaja menggantung kalimat.
“Tapi…?” ulang Ify nggak sabaran.
Rio tersenyum sinis. “tapi karena gue emang suka ngerjain lo!”
“Dasar belagu” seru Ify dengan mika merah padam.
Tanpa berniat untuk membalas, Rio membalikkan badan dan berjalan meninggalkan Ify. Tapi baru beberapa langgkah, ia sudah kembali membalikkan badn.
“lo ngapain ngikutin gue?” tanya Rio jutek.
Langgkah Ify pun ikut terhenti. “dih! Ge-er banget sih lo!” sahut Ify, sama juteknya sambil melangkah mendahului Rio.
Akhirnya Rio melanjutkan perjalanan, dengan Ify di depannya. Mau nggak mau, diperhatikannya juga sosok Ify dari belakang. Entah kenapa, Rio merasa mengenal sosok itu. Salah satu teman kecilnyakah? Kalo iya, siapa namanya? Ah! Bodohnya ia sampai nggak tau nama si cewek padahal udah bertengkar mulut seseru tadi. Tapi… ya sudahlah.
Ify yang sejak tadi merasa rikuh karena ada Rio di belakangnya, perlahan-lahan membalikkan badan. Ia ingin tahu apakah masih diikuti atau nggak. Tapi begitu ia menoleh, sosok Rio sudah menghilang. Munggkin sudah masuk ke rumah. Tiba-tiba Ify merasa kehilangan. Lagi-lagi perasaan seperti ini. Jauh di lubuk hatinya, ia tau bahwa dulu ia pernah merasakan hal yang sama seperti sekarang.
Ify terduduk. Air matanya merebak. Untung terdengar suara Azan Magrib. Jadi, Ify langgsung berlari pulang ke rumah dan melupakan rasa sepinya.

***

Okeh 
Part 3 nya ntar nyusul…
InsyaAllah secepatnya kok.
Saran dan Unek-unek silahkan di Twitter aku
@Lysha_Fitria

Or Fb

Lysha Fitria Solidteam

Thanks 

Minggu, 22 Januari 2012

Terima Kasih Cinta Part 14

Hai-hai semua nya,,

Kembali dngan saya penulis Gaje,, hehe

Maaf ya, saya kembali ngaret….



Ya udah lanjut aja ya,,,

Bismillah…

I hope you Like It… J



*********************



Di karenakan kejadian tempo malam, yang di mana ify yang kesasar(?) di dalam hutan, jadi Jadwal Camping yang seharus nya 3 hari di singgkat menjadi 2 hari,

Dan sekarang anak-anak SMA Modal Banggsa telah kembali ke rumah masing-masing…



Berbeda dengan tiga anak manusia ini, mereka bukan nya balik ke rumah masing2 dulu tapi malah nonggkrong di cafĂ© tempat mereka biasa berkumpul…



“Vin,yo, pesan apa elo bedua” Tanya cakka yang buka suara duluan



“kayak biasa” jawab Rio,Alvin kompak dengan malas2san…



“huftt….” Cuma suara desahan nafas cakka yang di isyaratkan bahwa dia nggak suka suasana seperti ini



Cakka yang telah pergi untuk memesan minuman mereka, berbeda dengan Rio dan Alvin yang masih diam di Kursi masing-masing, sehingga suara Alvin yang terdengar duluan berbicara dan memanggil nama Rio



“yo..” panggil Alvin yang terus melihat wajah Rio



“Hmm” Sahut Rio yang sama sekali tidak melihat kea rah Alvin



“hmm, elo suka sama…” belum sempat Alvin melanjutkan omongan nya, tapi Rio memotong omongan Alvin terlebih dahulu



“sejak kapan elo suka ngegosip kayak cewek” sahut Rio asal



“elo tau kan elo itu…” dan lagi2 omongan nya di potong oleh Rio



“ia gua Tau, tapi itu bukan kemauan gua kan, elo kan tau gua” lanjut Rio dan melihat ke aeah Alvin sebentar



“iya.. iya… semoga aja pilihan elo nggak salah Bro” balas Alvin sambil memukul bahu Rio pelan dan tersenyum ke arah Rio, dan di balas dengan senyuman tipis dari Rio.



Dan setelah itu, cakka datang kea rah Rio dan Alvin…



“elo bedua aneh tau nggak” kata Cakka tiba-tiba, dan duduk di banggku nya



“aneh apa nya” Tanya Rio



“gua tinggal tu muka bedua kusut amat, kayak nggak di setrika udah 1 tahun, nah pas gua balik tu muka elo bedua malah udah senyum-senyum nggak jelas gitu” kata cakka yang memang merasa sangat aneh dengan ke dua teman nya itu



“Anak kecil nggak usah tau” sahut Alvin asal



“what,, elo bilang gw anak kecil..?? ngak kebalik..??” Tanya cakka heboh



“bener tu cakka bilang, nggak kebalik vin,,?” tambah Rio



“kok gw,,??” Tanya Alvin yang nggak ngerti



“kan elo anak kecil yang nggak bias gomong vin, ngomong aja elo jarang” lanjut cakar sambil nyengir tanpa dosa



“sialan elo bedua” lanjut Alvin



“hahahahaha….” Tawa Rio dan Cakka



“puas kan elo bedua..?” Tanya Alvin yang masih manyun



“BANGGEEETT, hahahahah” tawa Rio dan cakka makin kenceng



“Mas.. ini pesanan nya” seorang pelayan datang ke arah mereka,

Dan terpakasa tawa Rio da Cakka di hentikan



******************************



“Shill,,, udah Ah,, jngan di kelitik terus, hahahaha” terdengar renyah tawa ify yang di kelitik oleh shilla sejak tadi



“hahaha, ni jurus supaya kaki elo nggak kerasa sakit lagi” lanjut shilla yang masih menggkelitik pinggang Shilla



“Ehh,, elo bedua bisa diam nggak sih” sewot Agni yang sedang asik tiduran di atas Sofa + baca majalah,,



“yeee,,,, Sewot bnget sih buk” Tanya Shilla



“elo bedua ketawa udah kayak kuntilanak tau nggak, mank elo ngak capek apa. Pulang dari puncak bkan nya Istirahat malah besenda” lanjut Agni yang msih sibuk dengan Aktifitas nya sendiri



“hahaha,, nggak” lanjut Ify dan Shilla kompak



“Huuaaa,,, Berisik elo bedua, gua pulang ya..” ancam Agni



“iya… iya… kita nggak besenda lagi,” lanjut ify



“maklum fy, emak kita marah” bisk shilla ke ify



“gua dengar loh shil” lanjut Agni menyindir shilla



“Oo,, oo…” ekpresi Shilla



“gua, nggak ikutan Shill, gua mau istirahat dlu, badan gw sakit banget” lanjut ify menyelamat kan diri nya sendiri dengan menarik selimut ke seluruh badan nya dan terbenam di balik selimut nya…



“yah… fy, nggak kasian elo sama gw, Ag, ampun,,, nggak lagi deh,, hehe” cengir ify



“karna gw baik hati, elo hari ini selamat,” lanjut Agni dan kembali membaca majalah nya



******************************



Dan bebeda pula di rumah keluarga 1 ini,



“bik, rio udah pulang..?” tnya iel ke pembantu rumah nya



“belum den, kata den rio dia pulang malam, sekarang den rio ada di rumah den Alvin” jelas sang bibik



“Oooo….” Iel Cuma meng O kan penjelasan pembantu nya



“nggak nyanggka elo masih nyimpan tu Cincin yo, gw aja nggak snggup nyimpan tu cicin, karna gw bakalan kngen bnget sama orang yang kasih cincin itu” gumam Iel



“gua pikir elo benci banget sama yang kasih tu cincin, thanks yo, elo udah mau nyimpan, setidak nya elo mau penuhin nasehat nyokap gw ntuk terakhir kali nya” gumam iel lagi



******************************************************



“Woyy,, yo bngun,, elo nggak tau rumah elo lagi ya” cakka yang udah capek bngunin Rio yang tertidur sangat lelap..



“berisik elo” kata Rio yang kemudian melempar bantal ke arah Cakka



“Wishhh… untung nggak kenak, gila tu si Rio kalo udah tidur” lanjut cakka ke Alvin yang masih sibuk dengan kegiatan nya main PS



“kayak nggak kenal si Rio aja elo, biar aja di situ, ntar bngun sendiri” lanjut Alvin Asal



Sampai terdengar ketukan Pintu di depan kamar Alvin



“tok… tok..tok..”



“masuk” teriak Alvin dari dalam kamar nya



“Vin…” panggil seseorang yang sudah berumur kira-kira 30 an, yang terlihat sangat cantik dan anggun



“mama…” kaget Alvin



“mam boleh masuk…?” Tanya perempuan itu lembut



“boleh ma,,” lanjut Alvin yang kemudian bediri dan mengghampirin mama nya,,



“ehh,,, ada cakka juga, rio mana..?” Tanya mama Alvin yang sudah sngat Tau teman-teman anak nya itu



“eh,, tante Alvi, apa kabar tante” kaget cakka melihat ada mama Alvin di dalam kamar Alvin,



“lanjutin aja main PS nya,, o’a si Rio mana Vin” tnya tante Alvi yang sangat hafal, di mana ada Alvin dan cakka, pasti ada Rio dan begitu sebalik nya.



“tu ma…. Lagi molor di Atas tempat Tidur” lanjut Alvin sambil menunjuk Rio yang masih terlelap di atas kasur nya



“turun dulu yok, makan” lanjut mama Alvin



“yuk tante, cakka lapar,, hehe” jawab cakka bersemangat



“yeee,,, dasar Rakus elo cak” cibir Alvin



“ya udah,,, kalian turun aja duluan, Rio biar mama yang bagunin” lanjut tante Alvi



“sip tante, cakka sama Alvin dluan ya, lapar tan,, hehe” lanjut cakka lagi, sambil menarik tangan Alvin



“maa… hati-hati bangunin si rio ntar malah mama di lempar bantall sama diiaaaa” nasehat Alvin ke mama nya, sedanggkan Alvin Cuma pasrah di tarik sama Cakka..



Tante Alvi Cuma bisa geleng-geleng melihat tinggkah anak nya dan sahabat anak nya…



Sebelum membangunin Rio, tante alvi mengelus kepala rio berapa kali, dan terlihat Rio sangat menikmati kehangatan dari seorang ibu yang sangat di kangenin nya,,,



“Rio,,, bangun nak, makan dulu yok…” kata tante Alvi lembut



Tapi belum juga mau beranjak dari mimpi nya…



“rio,,, bangun,,, makan dulu ya,,,” lanjut tante Alvi lagi



“aduh Vin,,, gw mau tdur dlu, ntar gw nyusul makan nya” volume suara rio terdengar sedikit keras, karena rio sangat benci kalo tidur nya di ganggu…



“ini tante rio, ayo bangun”



Karna Rio merasa ada yang aneh, kemudian rio membuka mata nya dengan sangat malas, begitu terkejutnya Rio melihat siapa yang ada di dekat nya sekrang..

Sakingg kaget nya, Rio langsung terduduk tak percaya



“tante,,, maaf tan tadi Rio bntak tante, rio fikir Alvin tan” lanjut Rio yang merasa tidak enak sendiri,,



“iya,, nggak papa, ayo turun makan, Cakka sama Alvin udah nunggu di bawah” lanjut tante Alvi



“ayo tan” lanjut Rio



*********************************





Hari ini seperti hari biasa nya, di mana hari senin merupakan permulaan dari hari yang sangat lelah yang akan di laksanakan bagi seluruh pelajar,mahasiswa,dan para pekerja.



Begitu juga dengan Sekolah Yang paling bergenggsi di ibu Kota yaitu SMA MB (modal banggsa), di hari senin semua kegiatan akan di mulai



Di ujung koridor sekolah terlihat ify yang masih agak sulit untuk berjalan,

Iel yang baru sampai ke sekolah,dan kebetulan Rio juga baru sampai, melihat hal tersebut terbesit di benak Rio untuk membantu ify, karna Rio merasa bersalah, karna diri nya lah si Ify kaki nya kembali kambuh. Dan begitu juga dengan Iel, iel juga merasa bersalah terhadap ify…



Rio yang melanggkah kan kaki nya untuk membantu ify, terhenti ketika iel tiba-tiba lewat di depan nya dan membantu ify,,

Rio kembali menggerutuk ke diri nya sendiri, ‘gua kecolongan lagi’ itu lah yang rio rasakan,

Melihat iel yang membantu ify, rio semakin acuh tak acuh dan berjalan santai melewati Iel dan Ify tanpa menoleh sedikit pun kea rah mereka..

Ify yang melihat itu semua, merasa nggak iklas kalau Rio Cuma jalan dan lewat begitu saja di hadapan nya,,,



Dan iel yang sedang membantu ify, melihat heran kea rah ify yang menurut nya, 2 bola mata ify tidak henti-henti nya memperhatikan Rio.



‘ihh,,, kak Rio mah, kmaren baik nya minta Amoun, nah sekarang cuek amat sih, bantuin gw kek, apa kek, ni nggak, dia lewat depan gua kayak nggak kenal gw,, huuu..’ Dumel ify dalam hati



“elo kenapa fy” Tanya iel tiba-tiba yang berhasil membuat ify terkejut



“eh,,, nggak papa kok kak,hehe” cegir ify menutupi kesaltingan nya



“ayok, jalan lagi” lanjut iel



“Eh,,,, nggak usah kak, aku bisa sendiri kok,” tolak ify



“yakin..?” tnya iel



“ia,, hehe, makasih ya kak” lanjut ify



Dengan berat hati iel meninggal kan ify sendiri dan, melanjutkan ke kelas nya.



“coba aja tadi kak Rio yang bantuin, nggak bakalan mau pisah gw,, ckckckc” pikir ify



“iihh… apaan sih gue, nggak banget deh, kak Rio kan Aneh.. hahaha” lanjut ify lagi………..



Bersambung,,,,,,,,,,,,,,,,



Nah,,, gimana…

Maaf kalo mengecawakan.. hehe

O’a tadi kok iel bilang ‘pemberian almarhum nyokap nya’ wah,, makin banyak rahasiaan ni cerbung gw,,, hahaha

Tebak sendiri ya,,, :D



Hobi banget bikin orang penasaran,,,



Kritik kalian di butuh kan,,

C & L ya,,, :D

Terima Kasih Cinta Part 13

Haii... :)

nggak terlalu ngaret kan..

Iya dong... :D

Capcuss yuk...

Semoga kalian suka

Bismillahirahmanirrahim..
.

*********************************

Sepanjang malam Alvin tidak bisa tidur, dia terus memikirkan sahabat nya Rio, sedangkan cakka tertidur dengan pulas,,,

Alvin melirik jam tangan warna putih nya, sudah jam 5 subuh, berarti udah lebih dari 6 jam juga sahabat nya mengghilang di dalam hutan,,,

Walaupun pagi ini agak mendung tapi matahari tetap berusaha untuk menampakkan diri nya...

Alvin memilih untuk keluar Tenda dan melihat pemandangan Alam yang sangat indah yang di ciptakan sang Kuasa,
'SunRise yang bagus' guman Alvin,

pikiran nya sedikit agak tenang karna di sungguhkan oleh pemandangan seindah itu

*********************************

Di Tempat lain, yaitu di tengah Hutan belantara (?) terdapat sepasang anak adam dan hawa yang masih terlelap tidur..

Siapa lagi kalau bukan Rio dan ify,Rio yang punggung nya bersandar di pohon sedangkan ify yang kepala nya bersandar di bahu Rio, kepala mereka beradu satu sama lain..

''Hhmmmmppp'' erang rio pelan karna terbangun dari tidur yang sangat melelahkan dan pasti nya tidak nyaman, rio melihat ify yang masih tertidur pulas dan bersandar di bahu nya, bibir nya tertarik untuk membentuk sebuah senyuman tipis, tidak ada niat untuk membangunkan ify sedikitpun Rio tetap membiarkan bahu nya di pakai untuk terlelap oleh gadis itu,

Tiba-tiba ify terlonjak dan terbangun dari tidur nya, ify langgsung berdiri dan teriak sambil lonjat-lonjat, rio melihat aneh ke ify

''kenapa ni anak'' batin rio

''Huuaa... Kak.. Kak Rio ada sesuatu masuk ke baju gw.. Di belakang kak, bantu gw'' cerocos ify

''mank gw harus apa'' tanya rio sedikit panik

''nggak tau,, huaa.. Huuaa.... Mama.. Mama..'' teriak ify makin kacau Rio berdiri dan berusaha untuk menarik-narik baju bagian belakang ify, agar binatang apa pun yang masuk bisa segera jatuh ke tanah

''elo tenang dong, kalo elo loncat-loncat kayak gini susah gw bantu nya'' tutur rio agak sedikit jenggke
l

''kak... Bntuin'' pinta ify

''iya.. Jngan loncat-loncat heboh gitu'' rio

''iya.. Cepattt kak'' bentak ify saking ketakutan nya

Di liat baik-baik oleh rio,,,

''Hahahaha...'' tiba-tiba rio tertawa lepas

''Ehh.. Sarap, apaan di belakang gw'' bentak ify lag
i

Terlintas kejahilan Rio di otak nya, dengan cepat Rio memperlihatkan sama ify binatang apa yang tadi ada di belakang nya, pas dan tepat sasaran di Muka ify..

''Hhhuuuuaaaaaaa'' ify berteriak kaget, saking kaget nya ify pun terjatuh ke belakang

''hehe, sama Kumbang aja takut elo'' ledek rio

''Aaww'' rintih ify, kaki nya yang tempo hari sakit dan sudah sembuh sekarang harus kambuh lagi karna jatuh tad
i

''sarap elo ya, kalo gw jantungan gimana'' hardik ify ke Rio

''MLDL (masalah elo derita elo)'' sinis Rio

''udah bngun, udah pagi ni udah terang juga, elo mau di sini terus'' lanjut rio ngak kalah dingin nya

''yee,, capa juga yang mau di sini, sama elo lagi OGAH gw'' kata ify menekankan di kata Ogah

''udah cepetan bangun'' suruh rioTapi tak ada jawaban dari ify, rio yang sudah berjalan beberapa langgkah kemudian berdiri dan kembali mengghadap ke arah ify dengan jutek

''kenapa elo belum bngun, nunggu capa elo, saudara elo'' ledek rio lagi

''kak'' gumam ify pelan

''apa lagi'' tanya rio sinis

Ify agak ragu melanjutkan omongan nya dan memilih diam

''hai bawel kenapa lagi, elo beneran mau nunggu saudara elo dulu ya.. Si Monkey, padahal tadi gw becanda loh'' haha

''Huufftt...'' ify menghela nafas berat nya

''kaki gw sakit lagi'' kata ify cepat

''apa..??'' tanya rio yang kurang mendengar omongan ify tad
i

''Budek banget sih elo kak, kaki gw sakit lagi'' lirih ify

''jangan-jangan kaki nya kambuh lagi gara-gara gw kagetin terus jatuh tadi'' batin rio

''lahh.. Terus'' kata rio sok ngak ngert
i

''Ck'' decak ify

''ya gw ngak bisa bangun'' gumam ify

''cuma bangun kan, sini gw bantuin'' sinis rio lagi

'ampun deh ni cowok satu, gw sakit bukan nya di bantuin' batin ify

Rio lalu membantu ify bangun

''Aww'' lirih ify

''nggak usah manja deh'' ledek rio lagi

''gw nggak manja, ini tu beneran sakit'' tutur ify jutek

''udah bangun kan.. Yok jalan sekarang'' lanjut Rio

Lagi-lagi rio berjalan terus di depan ify, ify mencoba menggerak kan kaki nya tapi apa daya ify hampir terjatuh, untung rio melihat itu dengan singgap rio menaggkap tubuh ify, manik mata mereka beradu hening terjadi, mereka berdua tertegun sama manik mata yang mereka pandang itu..

Rio yang menyadari terlebih dahulu membetulkan Berdiri nya yang tadi sedikit mereng karna menangkap tubuh ify..

Salah tinggkah itu lah yang terjadi di antara mereka..

''kalo nggak bisa jalan bilang aja kenapa sih, genggsian banget jadi cewek'' kata rio ke ify, kemudian membelakangi ify dan berjonggkok di depan ify

''udah cepetan naik, kalo nggak gw tinggal di sini'' ancam rio

''iy.. Iya'' kata ify yang masih sedikit Salting

Ify pun naik di punggung rio, tidak pernah dia sedekat ini dengan cowok kecuali dengan Debo,

Jantung ify pun berdetak tak sesuai dengan kondisi tubuh nya sekarang, seolah-olah dia baru saja lari maraton yang membuat jantung nya hampir copot, darah nya mengalir cepat..
.

Walaupun sudah semalaman mereka di dalam hutan, tapi aroma tubuh Rio sangat tercium jelas di hidung nya,,

Tak jauh beda dengan ify, rio juga merasakan hal yang sama...

Tidak pernah sedekat ini dia dengan Cewek, dengan Via pun mereka tak pernah malahan belum pernah sedekat ini.

''moga aja k'rio nggak dengar detak jantung gw'' batin ify

''Hhmm, kak'' panggil ify pelan

''tumben panggil kak, biasa elo gw'' sindir rio

''udah deh, gw nggak mau betengkar lagi sama kk'' jelas ify

''elo nya aja sering sewot sama gw'' balas rio lagi yang masih berjalan santai dan ify di punggung nya

''makasih ya'' kata ify tiba-tiba

''untuk'' tnya rio

''untuk semua nya'' jelas ify

''apa'' tanya rio lagi yang kurang ngert

i''ya... Elo udah mau cari gw semalam, trus kaki gw sakit elo gendong juga, mksih deh pokok nya'' jelas ify lag
i

''Oo.. Tau terima kasih juga elo'' sindir rio

''Yeee...'
'

''Becanda.. Ia'' kata rio

''ia apa..??'' tanya ify sok-sok nggak tau

''Ia sama-sama'' kata rio lag
i

ify pun lalu Tersenyum, melihat tinggkah rio, yang ify tau Rio Cuek,cool,dan pasti nya nggak peduli sama sekitar nya, tapi yang ify liat dari Rio yang dari semalam, itu sangat beda dari Rio yang dia kenal...

*********************************

''
Vin'' panggil Cakka

''Hhmmm'' sahut Alvin

''Yok, kita cari Rio'' kata cakka lagi

Hanya sebuah anggukan yang di keluarkan Alvin

Terdengar dari tarian Nova anak kelas X yang mengatakan

''kak Rio sama ify di sana'' teriak Nova Semua pun melihat ke Arah Nova,

nova lalu menggerakkan tangan nya dan menunjuk ke arah samping kanan nya

''di Sana..'' tutur Nova

Mereka pun mengikuti arah tangan Nova, Benar saja rio dan ify terlihat di sana

Rio yang berjalan santai dan ify di punggung nya

''Akhir nya'' batin Alvin Lega

Iel yang melihat adegan itu cuma bisa menahan rasa panah di ulu Hati nya..

Cemburu yang di rasakan gabriel..

Tapi segera di tepis isi otak nya sekarang..

Iel pun melanggkah kan kaki nya ke arah Rio dan ify yang sudah terduduk dan di kelilingi oleh anak-anak yang lain..

Ada keraguan di hati iel untuk mendekatkan diri ke arah kerumunan itu

''Ifyy... Gw takut banget elo kenapa-napa'' kata Shilla langgsung memeluk ify

''kan gw udah di sini sekarang'' kata ify

''untung elo ngak kenapa-napa'' kata shilla lagi, terdengar isakan dari shilla yaa.. Shilla nangis saking takut nya

''udah dong Shil, gw ngak apa-apa kok'' ify menangkan shilla

''kaki elo kambuh lagi'' kini Agni anggkat

BicaraIfy cuma mengangguk

''Isshh.. Enak aja tu si Ify di gendong-gendong gtu sama Rio'' kata Dea marah

''awas aja elo fy'' kata Dea lag
i

''Yo.. Elo nggak papa'' kata Cakka

''Syukur gw ngak papa kok'' jawab rio

''elo gila ya yo'' tuding Alvin tiba-tiba

''gila gini kan temen elo juga'' goda Rio

''Terserah elo'' jutek Alvin

''jangan ngambek dong, tenang gw nggak papa kok'' jelas Rio yang ngerti maksud Alvin tadi

''fy'' panggil ie
l

''eh.. K'iel'' kata ify

''maaf ya fy, gw ninggalin elo semalam, sumpah gw nggak ada niat sedikit pun untuk nyelakain elo, seharus nya gw jaga elo semalam tap..'' cerocos iel yang dengan cepat di potong oleh ify

''Udah bukan salah kk kok, aku yang ceroboh'' kata ify kemudian mengulum senyum ke ie
l

''tapi gw ngerasa bersalah bnget fy'' tutur iel lagi.
..

''ngak kak.. Ify yg salah kok'

'''tap...'

'''Ehheemm... Fy kalung gw tadi'' kata rio tiba-tiba dan memotong omongan iel

''ni kak'' kata ify mengeluarkan kalung rio yang tadi putus dan di titipkan ke saku ify tadi, ify sempat melihat ke Cincin yang menjadi bandul di kalung itu, cincin itu bertulis tulisan ''GM''

''elo masih nyimpan kalung itu'' tanya iel tiba-tiba

''yang elo liat'' tnya rio balik

''masih'' tutur iel pelan

''nah tu Tau'' kata Rio cuek dan beranjak bangun dari sana..

Bersambung...

*********************************

Nah..

Gi mana Komen kalian....

Debo??

SiVia??

Siapa mereka...

Ada hubungan apa sama Rio dan ify..

Terus cincin tadi ''GM'' apa kah itu???

Tebak sendiri ya :D

Terima Kasih Cinta Part 12

Maap banget ya..

Saya ngaret lagi... :D

Maklum baru siap UN, harap maklum ya..

Kalo masih ada yg nunggu ni cerbung Alhamdulillah... :)

Kalo 'g ada ya Sadaqollah aja deh.. ;(



I Hope you like...

C & L di tunggu ya..



Bissmillahirahmanirahim....



*********************************



''jangan takut lagi, ada gw di sini.. Sekarang kita balik ke Cam aja ya'' tutur Rio



''iya kak, senter elo mana kak, punya gw hilang..'' jawab ify Watados



''senter??.. Gw tadi ngak bawa senter pas nyari elo, gimana dong ni..'' jelas rio yang baru ingat dia tadi masuk ke hutan ngak bawa alat penerang apa pun, padahal rio sangat takut sama yang nama nya GELAP



''yaahh... Gi mana dong ni kak, gw takut kak..'' kata ify yg ketakutan sambil terus menarik-narik tangan rio



''elo jngan narik-narik tanggan gw, asal elo tau aja gw tu juga tak..'' kata2 rio terpotong karna rio genggsi kepada ify untuk mengakui diri nya juga takut gelap



''Tak,, apa sih kak..'' kata ify geram



''tauk Ahh, kita nginap aja di sini'' kata rio kesal sendiri



''Hahh.. ngak salah elo kak, di sini..? Kalo ada binatang Buas makan kita bedua gimana.. Trus mana ngak ada bawa apa-apa lagi, kulit gw yg mulus ini ntar di gigit nyamuk gimana, apa lagi kalo nyamuk malaria, 'g mau Ah gw'' cerocos ify panjang lebar



''elo kira gw mau apa.. Binatang buas sama Nyamuk 'g baklan mau gigit elo, apa nya yg mau d makan, badan elo aja Tulang semua'' ledek rio



''kalo mau ngatain orang tu ngaca dlu bisa kali ya.. 'g nyadar bnget sih dia nyindir diri nya sendiri'' Dumel ify



''apa elo bilang.. Dasar gigi pager, Pelit elo, gigi aja d pager'' sindir rio



''elo tu, hitam'' blas ify



''tapi manis kan.. 'g kyak elo putih kayak manyat'' sengit Rio



''Ihh.. Nyebelin bnget sih elo kak, gw mau plang ke Cam, 'g mau di sini titik'' kata ify lagi



''ya udah, ke sana aja elo, mank elo tau jalan nya?'' kata rio balik



''Huuuaaa.. Mama, k'rio elo harus tanggung jwab pkok nya gw 'g mau di sini'' ify mulai nsngis lagi



''diemm elo, tanggung jwab apa nya, gw aja 'g ngapa-ngapain elo'' sengit rio lagi



''tau Ahh Gelap'' ify capek bertenggkar terus sama rio



''yang bilang terang siapa, ya gelap lah'' lanjut rio sambil duduk di dekat salah satu pohon



''dasar, tadi aja baik nyari-nyari gw trus meluk gw nenangin gw eh tau nya sekarang gila nya kambuh lagi'' dumel ify pelan



''udah ngatain gw nya? sini duduk'' rio



''ngak gw, pkok nya mau balik ke Cam'' kekeh ify



''ya udah balik sono, smoga selamat sampek tujuan ya'' lanjut rio



''Huuffhh'' ify mendengus kesal dan mendekati rio untuk duduk di dekat rio, rio yg tadi nya memejamkan mata nya sambil bersender di pohon sejenak membuka mata nya lalu tersenyum tipis melihat ify sekarang di samping nya, walaupun wajah ify ngak kelihatan karna ify membenamkan wajah nya di lutut nya..



*********************************



''cak.. Gw nggak tenang ni'' kata Alvin yang sedari tadi terus bolak balik kayak setrikaan



''gw juga kali Vin, gara-gara noh orang tu'' kata cakka kesel sambil menunjuk iel dengan dagu nya



''udh deh cak, gw 'g mau ribut sama elo'' sinis iel



''Aduuuhh Ag... Gimana ni, my baby sweetie ify 'g balik-balik dia 'g apa-apa kan ag.. Sumpah demi apa gw takut'' cerocos Shilla lebay



''Ya ampun shil... Jangan lebay gitu dong, gw juga takut ni,, kita be Do'a aja ya,,'' kata agni sedikit kesal sama shilla



''tapi kan Ag, Huuuaaa... Ify qu sayangg cepet balik, Ag gi mana kalo ify di gigit ular, atau di bawa lari sama Kinggkong kayak di film Kingkong itu, atau lebih parah nya.. Kalo ify di makan binatang Buas gi mana,, Huuaaaa gw 'g mau Agni, apa lagi kalo misal nya ntar Hhmmtm'' Agni langgsung membunggkam mulut shilla, krna Agni sangat kesal sama omongan shilla sejak tadi, yang lain nya melihat agni membunggkam mulut shilla cuma bisa geleng-geleng kepala



''Dasar Shilla.. Iiisshhh'' kata Zevana ikut kesel



''tau tuh, bikin yang lain tambah takut aja'' lanjut Angel



''gw sih kalo si ify nya mau jatuh ke jurang di makan binatang buas, atau semacam nya lah gw seneng-seneng aja tu, tapi my prince Carming gw Rio dia apa kabar di dalam hutan, gara-gara si ify tuh.. Huft'' sinis Dea



''Mulut elo tu yang sopan dikit bisa kali ya'' kata Gita yang mendengar omongan Dea tadi



''kenapa elo Git, mulut-mulut gw juga, terserah gw lah mau ngomong apa'' sinis Dea



''terserah elo deh, dasar GENDERUWO'' kata gita sambil berlalu di depan Dea,zeze,angel



''iihhh... Awas ya elo gita'' kata Dea Geram



''Aahhh... Dari pada gw di sini nunggu ngak pasti gini mending gw cari Rio sekarang'' kata Alvin nekat yang langgsung berlari ke hutan,

tapi cakka langgsung menarik tanggan Alvin



''elo jngan nekat Vin'' bentak cakka



''elo bilang gw nekat, temen gw di tengah hutan sendirian cak'' Alvin ikut terpancing emosi nya



''tapi nggak gini cara nya'' suara cakka sedikit melemah, krna cakka jarang banget liat Alvin emosi kayak gini



''elo tau sendiri kan cak, rio paling takut sama yang nama nya GELAP, seharus nya elo tau itu CAKKA'' bentak Alvin lagi



Deegg..



Jantung iel seakan berhenti bedetak, iel baru ingat adik nya itu sangat takut sama yg nama nya gelap



''ia gw tau Alvin... Tapi kalo elo juga ikut masuk ke hutan yang ada kita ntar kehilangan elo juga udah cukup rio sama ify yang di dalam hutan'' jelas cakka hati-hati karna takut emosi Alvin meledak? lagi



''sorry cak, gw kebawa emosi tadi''



''iya ngak papa, elo udah tenang kan, mendingan kita be do'a aja smoga rio sama ify baik-baik aja di sana'' jelas cakka lagi



''ya Tuhan, kenapa gw sebagai kk ngak bisa jaga adik gw sendiri, gw malah ngeliat aja tadi rio juga masuk ke hutan, padahal rio takut banget sama gelap, gw ngak ada guna jadi kk elo yo'' batin iel yang merasa bersalah banget



*********************************



''kak... K'rio'' panggil ify Tak ada jawaban apapun dari rio



''yaahh... Udah tidur tu orang, huaa gw takut'' kata ify pelan, kemudian ify mendekatkan tubuh nya lebih dekat dengan rio, krna ify sangat takut.



''ngapain ni anak deket-deket terus sama gw'' batin rio ternyata rio dari tadi tidak tidur rio cuma memejamkan mata nya krna dengan memejamkan mata nya rio merasa sedikit hilang rasa takut nya Sejenak rio membuka mata nya, dan melihat ke arah ify yang sudah ketiduran tapi kepala ify sesekali terjatuh dari sandaran tangan nya, karna tidak tega rio mendekatkan kembali badan nya ke ify sekarang tidak ada jarak di antara mereka berdua, lalu rio menyenderkan kepala ify ke bahu nya, ntah kenapa rio merasa senang berada di dekat gadis ini, walaupun mereka berdua lebih sering menjadi rival adu mulut, rio tidak terlalu memikirkan itu yang dia fikir kan sekarang dia merasa nyaman di samping gadis ini, sesekali rio juga memberanikan diri nya untuk membelai atau pun menyeka rambut ify ke belakang daun telinga nya, krna bagi rio wajah ify sangat manis saat tertidur dan sayang bnget kalo wajah semanis itu tertutupi oleh helaian rambut walaupun malam itu sangat gelap kecantikan ify juga bisa terlihat oleh rio..



''Ni maklampir kalo di liat dari dekat gini makin cantik aja, apa lagi kalo lagi diam gini, tapi kalo dia lagi kambuh gila nya.. Beuuhh parah deh'' dumel rio



''hehe,, aneh juga sih gw, kok gw bisa nekat bnget ya tadi nyari ni orang, mana gelap banget lagi. Baru nyadar gw... ckckck'' batin rio lagi



''mending gw juga tidur sekarang, besok gw harus bisa balik ke Cam'' tekat rio



*********************************



''kok no rio 'g aktif ya.. Ahaa, mending gw coba telfone iel'' setelah menekan beberapa digit no di HP nya ke mudian cwek itu mendekatkan HP nya ke telingga nya



''No yang anda tuju sedang tidak aktif atau....'' cuma suara operator yang terdengar di seberang sana



''yaahh... Kok no Iel ngak aktif juga sih, tumben banget kompakan'' dumel cewek itu



''kok gw bego banget ya... kenapa gw ngak telfone ke rumah nya aja...''



tanpa babibu cewek itu langgsung mencari nomor nya di kontak Hp nya dan langgsung menekan displan tombol Hijau



''halo.. Dengan keluarga Haling'' sapa orang di seberang sana



''halo.. Bik sum ya,, ini Via bik..'' kata cewek itu yang bernama Via



''Oo, non Via, ada apa non tumben nelfone ke rumah'' sapa pembantu IelRio ramah



''ada rio ngak bik di rumah, HP rio ngak aktif bik''



''Den rio lagi ikut Camping di sekolah nya non, munggkin di Daerah itu ngak ada jaringan Hp non'' tutur sang bibi



''Oo, pantesan.. Kalo iel bik''



''den iel juga ikut non''



''ya udah deh, kalo mereka berdua udah pulang dari camping nya kasih tau Rio ya bik kalo via ada telfone Rio'' kata Via lagi



''ia non, sama den iel nya juga apa ngak non'' tanya sang bibi lagi



''ngak usah bik, Rio aja.. Ya Udah itu aja bik,, jangan lupa ya bik'' tegas Via lagi



''ia non''



*********************************



Yang lain nya pada ketiduran, sedangkan Iel dan Alvin ngak bisa tidur saking takut nya...



''Vin'' sapa iel memberanikan diri untuk menyapa Alvin



''apa'' cuek Alvin



''ini salah gw'' tutur Iel merasa bersalah



''ini bukan salah elo kok'' jawab Alvin masih cuek



''tapi bagi gw ini salah gw'' kekeh iel lagi



''terserah elo aja deh, bagus kalo elo ngerasa bersalah, mending elo tidur aja'' kata alvin datar



''ia..'' jwb Iel lemas



Bersambung...



maaf kalau mengecewakan,,

Terima Kasih Cinta Part 11

Huaaa,,,,,

maaf banget ya, udah lama banget ni cerbung nggak di lanjutin, mumpung sempat jadi di lanjutin deh, hehehe
Maaf juga, kalo kurang megesan kan dan pendek,,,

Ok..

lanjt aja deh,,,

Kalian pasti udah lupa kan sama jalan cerita nya, aku ulang dikit deh biar kalian pada ingat...

trus jangan lupa di Like + Comen,, :)

********


Iel yang melihat rio dari kejauhan yang sedang berbicara dengan hp nya, lalu iel mengghampiri rio...

”telfone dari siapa” tanya iel
”bukan urusan elo” kata Rio dingin sambil berlalu

”tu anak ngak ada sopan2 nya sama gw, gw kan kk nya, walaupun...udah deh, mending gw langgsung masuk ke mobil” gumam iel sambil masuk ke mobil

******
”fy hati2” kata shilla sambil terus membantu ify untuk masuk ke bis
”ia shilla” balas ify gemes ke shilla, krna udah brapa kali ify mendengara dari mulut shilla untuk menyuruh nya berhati2

”ehh Ag, elo perhatian dikit sama gw napa, liat shila dong, baik banget sama gw” kata Ify ke Agni yang sedang du2k santai di di banggku nya

”kan udah ada shilla, ngapain gw lagi, o’a elo du2k sama capa fy, gw ngak tau ni du2k sama siapa” kata Agni

”gw juga belim tau Ag, tau deh siapa yang du2k di samping gw, moga aja orang baik2, trus ganteng lagi” kata ify senyam senyum

”itu mah mau elo” kata Shilla Agni kompak

”hehehe” balas ify

”kalian kok nggak tanya gw sama siapa du2k nya sih” kata shilla manyun karna nggak ada yang tanyain dia

”jiahhh,,, ngmbek ni anak” kata Agni

”Chiillaaa Du2k sama siapa” tanya ify yang suara nya di buat2 seperti anak kecil

”ihh,,, ify apa2an sih,,, belum tau juga” kata shilla yang kmudian nyengir

”jadi ngapain di tanya dodol” kata Agni, shilla Cuma bisa manyun

”Ify,,” panggil seseorang ke ify

”Ehh,, kak Iel. Ada apa kak” tanya ify, yuup orang yang panggil ify itu tadi adalah Iel
”kamu du2k di sini fy” tanya iel
”ia kak, kk du2k di mana2” tanya ify balik
”ni nomor nya, brrti di sini kan” kata iel sambil menunjukkan secarik kertas dengan tulisan ber no 10,
”Oooo... ia kak, aku no 11, ayok kak du2k” kata Ify lagi

” Eh yo, elo no brapa” tanya cakka ke Rio
“no 14” kata Rio singgkat

“mending kita masuk aja yok, biar kita tau kita du2k sama siapa ntar” kata Alvin, akhir nya mereka bertiga masuk ke bis..

Rio melihat iel dan ify yang sedang asik bersenda, mereka tertawa bersama2. ada rasa cemburu di sana, rio sendri juga tidak tau apa maksud dari perasaan ini.
Rio berlalu di samping tempat duduk iel dan ify, kemudian rio memberi sebuah isyarat

’Eheemmm” kata rio yang jelas sangat di sengaja

Ternyata iel dan ify tidak merespon sedikit pun ke arah rio, akhir nya rio berlalu untuk duduk di banggku nya, banggku nya berada tepat di belakang banggku iel dan ify...
Rio sangat risih rasa nya melihat itu semua..

”vin,, elo du2k sama siapa” tanya rio ke Alvin yang masih du2k di samping nya
”nggak tau gw, masih nyari ni, no 7” kata Alvin sambil terus mencari no 7


”elo du2k sama gw aja, nggk ada yang du2k deh kayak nya” kata Rio yang melihat teman du2k nya belum datang
”ya udh deh” kata Alvin. Belum sempat Alvin du2k ada seorang murit cewek yang lumayan manis, dan sedikit agak gendut langgsung menarik tangan Alvin

”Eh,, vin ni tempat du2k gw, ni liat no nya 15, elo no 7 kan, sana tuh depan sama si Shiila” kata cewek itu yang bernama Dea

”Nggak bisa, coba lit no elo” kata Rio
”nihhh” kata dea sambil nunjukin no nya
”no elo mana vin” kata Rio lagi

”hmm” sahut alvin Lnggsung ngasih no nya sama rio
”ni buat elo dea, dan ini untuk Alvin, udah beres kan, elo du2k sana sana, trus Alvin du2k sama gw” kata Rio yang habis menukar no dea dan Alvin

”nggak bisa gitu dong” kata Dea tetap kekeh

”udah lah yo, gw cari tempat du2k gw dulu” trus alvin mendekat kan wajah nya ke telinga Rio

”sorry bro, gw malas beurusan sama cewek, Baek2 elo di sini sama tu cewek” kata Alvin yang Asli ngeledekin

”cckk” decak Rio

”Eehhh,, siapa suruh elo du2k di sini” kata Agni galak ketika melihat cakka du2k di samping nya

”yee,,, ini tu tempat du2k gw, ni liat no nya” kata cakka

”Oo,,, ya udah deh” kata Agni kurang bersemangat
”kenpa nggak senang elo sama gw, elo dari SMP sampek sekarang masih cuek aja ya, masih tomboy juga lagi” kata Cakkalagi
”terserah gw lah ada masalah sama elo?” jawab agni ktus
” nggak sih” balas cakka gelalapan

”Hai..” kata Alvin sama teman du2k nya
”hai kak” balas shilla sabil tersenyum
Alvin tidak membalas senyuman shilla, melain kan langgsung du2k dan mendengar MP3

’Wiihhh,,, kak Alvin mau dari jauh, dekat, ttap aja Cakep Nauzubillah’ batin shilla

Skiiipppp........

@tempat Camping

”Akhir nya nyampek juga” kata Cakka yang baru turun dari bus bersama Rio,Alvin dan lalu mengghirup udara segar di hutan lindung tersebut... walaupun mereka camping di hutan lindung, hutan nya masih sangat alami, tetap ada sungai yang mengalir indah, perpohonan yang tinggi menjulang, dan pasti nya masih ada juga Hutan lebat dan jurang2...

”Ok anak2 kita kumpul semua nya” intruksi pak duta

”Dari sekarang sampai 3 hari kedepan kita akan camping di sini, dari semua peraturan dan kegiatan yang akan kita lakukan, bapak serahkan sama ketua Osis kita untuk memberikan semua intruksi itu,, ayo silahkan Mario” kata Pak duta yang di akhiri dengan memanggil nama Rio

”ok kk,adik2 dan teman2, kegiatan kita yang akan kita lakukan untuk 3 hari ke depan ada lah, malam pertama, yaitu nanti malam, kita break dulu, kita harus istirahat penuh karna besok bakalan banyak kegiatan yang kita lakukan, dan malam kedua kita akan melkukan semacam game, dan malam teakhir kita akan tu2p dengan acara api ungun” jelas Rio sang ketua osis SMA Modal Banggsa

”Yeeeeiiii” sorak murit2 yang ikut camping

“ok Cuma itu saja, sekarang ayo kita beres, dan jam 4 nanti kumpul kembali untuk sekedar kumpul saja” jelas Rio lagi

1 hari telah berlalu, hari ini Cuma jalan2 di sekitar tempat perkemahan, dan lain lagi dengan Aggota Panitia, mereka malah sibuk mempersiapkan semua nya untuk Game nanti malam,

”selesai” kata salah satu angota Osis yang bernama Gita

”kerja kalian bagus, semoga acara ntar malam lancar, kita Tos dulu ” kata Rio memberi aba2

”SMA MB Yeeee” sorak para Panitia

@malam Hari nya


”fy,,, yakin elo ntar ikut main kalau nama elo kepilih” kata Shilla lagi yang perhatian
”ia,,, Shilla, ni liat gw udah bisa lari kan” kata ify sambil mempraktekkan lari2 kecil di depan shilla

”udah, ayk kita kumpul, semua nya udah paa kumpul tau” kata Agni sambil berlalu di depan Ify dan shilla

”anyyoookkkk.........” kata if dan shilla barengan

”Ok,,, semua nya udah pada kumpul, sekarang kita akan memulai permainan nya, kita akan mengocok dari 50 nama yang ikut camping, kecuali dari anggota Panitia, dan akan terpilih 20 orang, setiap kelompok terdiri dari 2 orang jadi bakalan ada 10 kelompok yang ikut permainan ini, jadi perminan nya, kalian akan masuk ke huta yang di senerang sana, dan kalian harus menemukan 3 bendera warna kelompok kalian, setelah kalian berhasil menemukan 3 bendera itu, kalian secepat munggkin untuk menuju ke posko yang telah kami siap kan, apa kalian semua mengerti, ada pertanyan...?” jelas Rio panjang lebar

”mengertiii,,,,,” sahut semuax,,,

”dea,, elo kocok nama nya sekaang” suruh rio ke dea, krna dea juga Panitia
”siap Ganteng” kata dea, yang berhasil membuat rio jadi ngeri sendiri

Setelah selesai dea memilih 20 lembar kertas, yang kemudian di baca oleh Rio..

”Shiila, Agni” kata rio
”hah,,, gw ikut, aduh fy, gw takut gini kok malah kepilih”kata shilla
”ya udah sana, sebelum tu ketua osis ngamuk, kalo ngamuk bahaya tau ngak, kan ada Agni, elo kan satu kelompok sama agni” terang ify ke shilla
”ya udah deh, apa boleh buat, asal elo tau aja fy, agni takut gelap” kata shilla lemes sambil jalan ke depan

’hah,,, agni taku gelap, baru tau gw’ batin ify

”dia iku juga” batin Alvin..

”kemudian, kelompok ke dua. Ray dan keke”

”ketiga, riko dan irva”

”ke empat,,, Hahh,,,” rio cegong melihat nama yang dia liat sekarang
”kenapa yo, ayo cepat di umumin” kata Cakka yang berada di samping rio

”ia,, sbar,” kata rio ke cakka

”ni nama bisa di tukar ngak sih” batin Rio

”ke Empat,, Gabriel dan Alyssa” kata Rio males

”yee kak, kita satu kelompok” kata ify yang kemudian bertos rio sama iel..
”ia fy,, heheh” balas iel Cuma nyegir dan kemudian melihat ke arah rio yang sekarang juga sedang melihat ke arah iel, dan ify,,, dan iel Cuma membalas dengan senyuman licik yang penuh kemenangan,,, iel sudah merasa kalau Rio ada sesuatu terhadap ify, dan iel melihat jelas itu terpancar dari raut wajah rio dan terutama dari mata nya,,,

”ke lima,Abner dan oik”

Dan seterus nya rio memngumumkan kelompok semua nya,,,

Akhir nya Game di mulai, para pemain sudah mulai masuk ke hutan, dan para panitia, bergegas, melalui jalan potong untuk menuju ke posko,, dan tim iel dan ify memegang bendera Biru, sedangkan Shilla dan Agni warna Kuning, dan seterus nya kelompok yang lain....

”kak, jangan jauh2 dari gw, sumpah gw takut banget” kata ify yang dari tadi tidak melepas ujung baju iel

”udah tenang, kan ada gw, pokok nya sekarang kita cari bendera nya dulu, nah itu dia bendera pertama udah dapat” kata iel sambil berjalan menggambil bendera warna tim mereka
”tinngal 2 lagi kak, ayok kita cepetan cari, biar cepat keluar dari ni hutan” kata ify takut

”iya,, ayok, kita cari lagi” ajak iel

”shilll... elo jngan tarik2 tangan gw gini dong, gw juga takut kali, ayo kita cari lagi, tinggal dua ni yang kita cari” jelas agni yang terus menerawang ke segala arah untuk melihat bendera warna tim mereka

”Ag,, itu bendera nya lagi” kata Shilla girang saat melihat bendera lagi
”ayok shill kita ambil,” ajak Agni setelah berhasil merek menggambil bedera ke dua nya

”Aaaauuuuuuuuuuuuu..........................” bunyi seperti serigala

”Shilll,,, suara apa tu, gw takut shill, kata Agni yang bersembunyi di balik badan shilla
”yee,, gw juga takut, mending kita lari Ag, capa tau ntar dapat bendera terakhir” jelas Shilaa...

”Kaburrrr,,,,,,,,” kata mereka berdua dan kemudian lari dengan cepat

@back to Iel ify

”itu bendera terakhir fy,, ayok” ajak iel, tanpa iel sadari dia menjatuhkan 1 bendera, dan ify memunguti nya, saat ify berdiri untuk melihat iel, iel sudah tidak ada di depan nya,,,

”kak... kak iel” panggil ify dengan suara bergetar karna dia sudah mulai takut

”Akhir nya kita dapat bendera terakhir fy, ayo kita ke posko” kata iel yang kemudian langgsung lari menuju ke posko, iel tidak menyadari kalau ify sudah tidak berada di belakang nya lagi

”kak... kak iel, elo di mana, kata nya nggak bakalan ninggalin gw sendiri di sini” kata ify yang sekarang sudah nagis,,

”Akhir nya kita nyampek fy,” kata iel lagi yang sekarang sudah sampai di posko

”selamat Iel, tim elo yang pertama nyampek” kata cakka menyalami iel

Rio yang engetahui iel yang duluan sampai dia Cuma du2k aja dan masih fokus dengan kertas yang di pegang nya,

”o’a Ify mana” tanya Alvin

”tuh di belakang gw” kata iel yang masih ngos ngososan

”mana... elo dari tadi balik sendiri” kata cakka

”haahh....” kata iel yang langgsung melihat ke belakang nya

”ify,, ify kemana..?” tanya iel kaget

Rio yang mendengar nama ify di bawa dari tadi, akhir nya dia bangun dari duduk nya dan mengghampiri iel,cakka,Alvin dan beberapa anggota panitia di situ

”kenapa” tanya Rio santai

”ify hilang yo, dia ngak balik sama iel” terang cakka

”apa... kok bisa..??” tanya Rio ikut panik

”tadi dia ada kok di blkang gw” bela iel

”tapi nyata nya sekarang ify mana,, el ninggalin dia di tengah hutan tau nggak, nggak bertanggung jawab bangt sih jadi orang” emosi Rio mulai naik

”kan gw udah bilang yo, tadi dia ada di blkang gw” kata Iel juga ikut emosi

”tapi nyata nya, dia ngak ada kan,, dasar elo, kalo ada apa2 sama anak orang gimana” kata rio yang sekarang hati nya sedang galauu..

”salah kalian juga, panitia nya, buat acara ngak kira2 tau ngak” kata iel yang malah nyalahin panitia

”yeee,,, kok kita malah di slahin” kata cakka ikutan emosi mendengar omongan Iel

”udahhhh......... Stoopp...., Gw mau cari ify dulu” kata Rio yang kemudian mulai masuk ke tengah hutan

”yo... Rioo...” panggil Alvin

”zeze,, elo liat Rio kan tadi, gw ngak pernah liat dia semarah itu” terang Dea ke Zevana temen nya

”gw juga, rio bekat lagi masuk ke hutan, kan Rio takut banget sama Gelap” terang zeze


”tolongg,,, tolongg gw... mama,, ify takut,,,” gumam ify yang terduduk di tanah dan tangisan nya terus mengalir

’fy, tunggu gw,,, gw janji kalau elo kenapa2 gw nggak bakalan maafin diri gw dan si iel brngsek itu’ gumam rio sambil terus mencari ify

”ify..... fy,,, elo di mana..” panggil Rio,

“yesss,,, akhir nya kita nyamepk di posko ag” kata Shilla yang baru sampai di posko bersama Agni

”ia nih,, parah Panitia nya, susah banget tau ngak game nya” umpat Agni

”ehh,, kak iel, udah duluan ya,, yahhh Ag, kita juara dua Ag” kata Shiila lagi

”o’a Ify mana kak” tanya Agni

”ni anak udah ninggalin ify di tengah hutan, tau nggak” kata cakka yang masih emosi terhadap iel

”udah cak,,, kita harus optimis Rio bisa nemuin ify” kata Alvin yang lebih santai

”masud nya apa sih” kata Agni heran

”ify masih di engah hutan shil, dia masih sendirian di sana, tadi iel nggak sengaja ninggalin ify gitu, tapi sekarang rio udah susul Ify ke hutan kok” terang Gita Panitia juga

”aduhhh,,, ify ku,,,, moga aja ify ngak papa” kata shilla yang di aminin oleh semua yang berada di situ

”mama... ify takut hiks,,,, hiks,,,” kata ify sesegukan sanggking takut nya

”fy,,, ify,, itu elo kan” kata seseorang menghampirin ify

Kemudian ify dongak, dan lalu memeluk orang yang memanggil nama nya tadi..

”Huaaaaa,,,, kak,,, gw takut banget,,,,” tangis ify meledak yang masih memeluk orang tadi,,
Yang di peluk juga ikut membalas pelukan ify dan kemudian mengelus rambut panjang ify..............


Bersambung................


Ok... akhir nya part kelar dalam 2 jam,,,,, hehe

Maaf kalo tambah jelek atau apa lah,,,
Sok atuh di komen,,,

Lanjutan nya ’g janji ya,,,, hehe

Like + Comen Pliiissss.......

Diary Depresi Part 5 Ending

Part 5

****

Ify,rio,dan alvin kanget pas ngeliat cewek itu.

''ri.rio.'' kata cwek itu gagap

''shil.shila.'' jwb alvin kaget

Shila langgsung meluk rio.

''shil. Apa apaan sih'' kata rio sambil berusaha ngelepas pelukan shila

''please yo. Izinin gw meluk elo. Gw kangen bnget sama elo'' jwb shila

''shil. Gw mhon lepasin gw'' kata rio tegas

Akhir nya shilla melepas pelukan nya

''yo gw minta maaf, gw khilaf yo. Iel jhat bnget sama gw, dia cuma mamfatin gw aja, dia mau jadi penyanyi terkenal, maka nya dia mau sama gw dulu'' jelas shilla

''udh dech shil. Percuma elo jelasin itu smua sama rio. Elo tu masa lalu rio'' balas alvin ketus

''vin. Gw ngomong sama rio. Bukan sama elo ALVIN'' jwb shilla sambil menekankan di kalimat ALVIN

''yeee. Di bilangin. Malah 'g pecaya'' kata alvin sewot

''udh deh. Kok malah kalian yg brantem.'' kata rio emosi

''sorry yo. Emosi gw, habis nie cwek ngeselin tau 'g'' kata alvin masih ketus

''k'alvin.. Udh, ini tu urusan k'shilla sama k'rio'' akhir nya ify angkat bicara

''iya.'' kata alvin malas

''yo. Rio'' kata shilla

''shil. Gw bukan mainan shil.'' jelas rio

''maksud elo yo'' tnya shila yg ngak ngerti sama jwbn rio

''elo fikir aja sendiri. Yg pasti gw bukan mainan elo'' jelas rio

Shilla masih pikirin penjelasan rio tadi.

Cleekkk. (suara pintu di buka)

''eh. Anak papa di sini ya.'' kata p'amir

''papa'' sapa shila sambil cium punggung tngan papa nya

''o'a nak rio. Selamat ya. Kamu bapak trima. 'g salah apa yg di bilang p'umar, nak rio memang sangat berbakat'' jelas p'amir

''jadi. Rio di trima pak'' tnya alvin

''iya. Nak rio di trima. Minggu depan nak rio langgsung rekaman ya.''

''fy. Gw berhasil fy. Gw jadi penyanyi'' jelas rio sambil megang tngan ify

''iya kak. Selamat ya'' bls ify sambil senyum

Rio langgsung meluk ify. ify yg di peluk cuma bisa diam

Deg.deg.

Jantung rify berdetak cepat.

Shilla yg melihat adegan itu merasa cemburu, dan mrah besar sama ify

*o'a belum ngejelasin. Papa shilla itu(p'amir) temen papa nya ify. Dan papa shilla itu seorang produser gitu, beberapa artis yg sangat tenar di indonesia, itu semua papa shilla yg expos,

***

''yo. Mama pasti seneng bnget denger nya'' jelas alvin

''iya vin''

''vin.'' panggil rio

''apa yo''

''gw baru nyadar, gw dulu pernah antar shilla ke studio musik itu, kata nya dia mau ketemu papa nya, gw begok bnget vin, kok gw baru nyadar sekarang ya''jelas rio

''udh lah yo. 'g usah elo fikirin lagi. Ingat. Shilla itu udh buat lo sakit hati,dia tu cuma masa lalu elo. Elo harus ingat itu.'' kata alvin

''iya. Gw ingat kok vin. gw jga udh buka hati gw ntuk orng lain'' jelas rio sambil senyum2

''cpa?, oo. Gw tau. Ify bukan?'' tnya alvin menggoda rio

''ya, gitu deh''

''cepetan elo tembak dia, sebelum gw embat ni'' kata alvin

''mati dong kalo di tembak'' balas rio sok nggak ngerti

''alah. 'g usah sok 'g ngerti dech. Nyetir aja dulu, jngan mikirin ify mulu, ntar tabrak anak orang lagi'' goda Alvin

''iye bos.''

***

hari demi hari, bulan demi bulan sudah berlalu.

Sekarang rio jadi penyanyi terkenal, di seluruh stasiun TV dan Radio, lagu rio di ranting 1, sampai beberapa minggu.

to:my princes ify

''fy. ntar sore kita ke danau ya, dandan yg cantik''

Ify langgsung membuka HP nya yg bergetar, ify langgsung me reply sms dari rio

To:k'rio Ganteng

''ok. Sippp kak''

Sore hari di Danau.

''yo. Sukses, gw ngedukung elo'' alvin memberi semangat kpda rio

''thx vin. Elo tunggu d mobil aja ya'' kata rio

''sipppp''

***

Rio langgsung menuju ke arah ify.

''fy. Sumpah elo cantik bnget sore ini'' jelas rio

''ahh. K'rio, malu ni gw'' kata ify

''hehehe. Fy''

''hmmmm.''

''ify''

''apa k'rio''

''ify''

''apaan sih kak'' jwb ify mulai jenggkel krna di kerjain rio

''yee. Kok marah sih. Ntar cantik nya hilang'' jelas rio sambil mncolek dagu runcing ify

''ihh. K'rio gombal bnget sih hari ini'' jwb ify geli liat tinggkah rio

Rio jonggkok di depan ify.

''fy. Dari pertama gw liat elo. Gw ngerasa elo udh nyuri hati gw''

''ya. Mati dong elo kak, hati elo gw curi'' kata ify besenda

''ye. Gw serius ni'' kata rio

''fy. Gw suka sama elo fy, gw cinta sama elo, elo mau 'g fy jadi cewek gw''rio

''maaf kak. Gw 'g bisa'' jwb ify
rio yg mendengar jwbn ify lnggsung diri

''Maksud elo fy'' tnya rio
Ify langgsung meluk rio
''gw 'g bisa nolak elo kak'' kata ify
''jadi elo nrima gw fy'' tnya rio
''iya k'rio'' jwb ify gemes
''thx fy'' kata rio sambil memeluk ify lebih erat
***
Dri kejauhan shilla menyaksikan itu semua, shilla lnggsung mengahampiri ify dan rio, alvin yg melihat shilla lnggsung ikut lari ke tempat Rify
''rio'' panggil shilla
''shilla, ngpain elo di sini'' tnya rio jenggkel karna gnggu wktu dia bersama ify
''maafin gw ya yo, gw dlu udh siasiain elo,maafin gw ya, fy elo beruntung dapetin rio'' kata shilla sambil meluk ify, ify membalas pelukan shilla, karna ify yakin shilla ju2r akan sekarang ini
''iya, maksih ya shil'' lanjut ify sambil melepas plukan shila
shilla membalas nya dngan sbuah anggukan dan senyum
''thx shil'' bls rio
''yo, sorry gw 'g bsa cegah shila, shil ngpain sih elo di sini gnggu acara rio sma ify aja dah'' kata alvin yg baru nympek nafas nya jga msih ngos ngosan
''apaan sih elo vin cpa lgi yg gnggu acra Rio'' bls shilla ketus
''jadi elo ksini mau ngpain dong'' tnya alvin yg 'g tau apa2
''shilla tu mau minta maaf sama gw vin, kata nya dia nyesal krna udh nggalin cwok sbaik gw, hehe'' bls Rio narsis
''yeee, nyesal deh gw minta maaf'' jwb shilla manyun
''hahahha'' rio,ify.alvin ngakak

THE AND

maaf Gaje,
Like + comen jngan lupa ya :)

Diary Depresi Part 4

Part 4
I Hope you like.. :)

****
''apa pa.?'' tnya ify penasaran
''jadi gini sayang...*+#-+*#-+*=;:-#*+=!&&;:;***+='' *maaf di sensor.. Hehe
''oki dech pa.. Ntar ify tnyain sama k'rio nya ya..'' jelas ify
''siipp'' bls p'umar (papa ify)

***

''ehh kdok...'' pngil rio
''hmm.. Apaan item'' bls Alvin ngeledek
''aahh... Malas gw bawa2 warna kulit'' rio manyun
''jiah... Ngambek, apa susah nya sich elo balas, 'ia ada apa putih' nah gitu kan enak'' balas Alvin bangga
''enakkan di elo.. Lah di gw..?'' tnya rio
''asin kan di elo.. Hahaha'' alvin ngakak iblis
''lo kira gw ikan asin'' bls rio masih mnyun
''wkakakakakakakakaka''
''elo klo ktwa jngan lebar2, ompong elo kelihatan tu.. Hahahaha'' rio balas ngeledekin
''udah ah.. Malas gw'' giliran Alvin yg manyun
''haha.. Dasar Kodok Ompong'' rio ledekin Alvin, alvin yg mau membalas lagi udh 'g bisa.. Karna rio udah duluan ngacir ke kamar..

***
Tin tong... (bel rumah orng)
''bentar'' teriak yg punya rumah
''eh.. Si ify cantik'' gombal Alvin
''ah.. K'Alvin bisa aja'' ify Salting
''eh.. Tumben ke sini.. Ada apa..?'' tnya Alvin
''aku mau ketemu k'Rio kak, k'rio ada'' jelas ify + nanya rio
''oo... Kirain criin gw.. Ternyta cri si rio, ada noh d kamar nya.. Lgi molor'' kata alvin
''ya kak.. Bngunin dong.. Ya.. Ya..'' bujuk ify
''iya tnggu, elo du2k yg mnis d sini aja ya'' jelas alvin

***

''yo... Bangun.. Ada bidadari di bawah'' jelas alvin
''hhhmmmmmm'' jwb rio yg masih d alam mimpi
''bangun yo... Ada yg criin elo tu..'' alvin coba bngunin rio lagi
''.....'' 'g da jwb dri rio
'Aha.. Ada ide' batin Alvin yg baru saja dapat ilham
''Rrrriiiiiiiiioooooooooooo... ada maling di ruang tamu'' teriak Alvin pkek suara Toa
''mana vin.. Mana..? Biar gw hajar'' jwb rio kaget
''di ruang tamu'' bohong alvin

Rio yg berfikir itu beneran langgsung cari maling ke ruang tamu..

''mana.. Mana tu maling'' rio mencari maling yg di sebutkan alvin
''kak Rio''
''malliinnggg.....'' triak rio sambil membalikkan badan nya
''ini gw ify kak bukan maling'' jwb ify ketakutan karna meliat rio yg acak acakan
''ify.. Maling nya mana fy'' tnya rio yg masih sibuk sama maling
''nggak da maling yo'' jwb ify cengegesan
''elo.. Dasar ya.. jantung gw hampir copot tadi''
''hahahahaha... Habis elo nya gw bangunin 'g bangun2.. Ya udh gw kerjain deh'' jelas alvin
''eh.. Ify kenapa elo.. Liat gw kayak liat hantu, pakek acara tu2p muka pakek tngan lagi.. Oo.. Gw tau.. Gw Ganteng kan, gw keren kan'' kata rio panjang lebar sambil memainkan rambut nya
''iiiihhh.... Kak rio.. Malu tau ngak.. Udh gedek juga'' balas ify
''maksud elo.. Malu kenapa?'' tnya rio ngango
''itu.... Tu...'' kata ify sambil nunjuk rio
''apa sih..'' kata rio belum nyadar
''wooii, yo... Elo 'g nyadar ya.. Elo cuma pakek boxser doang'' balas alvin yg baru sadar
''mampus gw'' batin rio
Tanpa babibu.. Rio langgsung lagi ke kamar nya dan langgsung pakek baju

***

''maaf fy.. Gw tadi 'g sadar'' kata rio yg baru trun dari kamar nya
''iya...'' jwb ify, muka ify merah karna malu
''o'a,, trus elo ke sini mau ngapain?''
''jadi gini kak....*+*#k+ij-+*;:#*+:;&!)((sensor lagi)''

***
Skippp...
''kita di mana ni fy'' tanya alvin
''ini tu tempat temen papa kak.. Kta papa kita harus cari p'amir'' jelas ify
''pak amir..?'' tnya alvin bingung
''iya.. Pak amir itu direktur utama nya'' jwb ify
''vin.. Kayak nya gw tau deh tempat ini,, gw kayak udh pernah pergi ke sini sebelum nya'' tanya rio
''yg bener elo yo.. Mank elo ke sini sama cpa..?'' tnya alvin
''gw lupa vin''
''eehh... K'rio, k'alvin.. Sini dong.. Kok malah begong d situ sich..'' kata ify yg sudah brada di depan mreka

***
''pak ini loh yg ify critain kmren, dan ini rekaman suara nya pak'' kata ify lembut
''oo.. Iya, ify sama nak rio dan nak alvin di sini dulu ya.. Saya mau dengerin CD Demo ini dulu'' jelas p'amir

Ify,rio,dan alvin.. Lagi besenda2 di ruang p'amir.. Tiba2 ada seorang cewek yg masuk ke ruangan p'amir..
''pa.. Papa'' kata cwek itu sambil masuk ke ruangan itu

****

Bersambung.....

Wah capa tu cewek...???
Ayo...??
Comen + like + kritikan di tunggu... :D